Suriah Secara Resmi Memutus Hubungan Diplomatik Dengan Ukraina
Pemerintah Suriah mengatakan secara resmi memutus hubungan diplomatik dengan Ukraina sebagai tanggapan atas langkah serupa yang dilakukan Kyiv. Kantor berita SANA melaporkan pada Rabu (20/7/2022), mengutip seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri Republik Arab tersebut. Dilansir , Suriah dikenal sebagai sekutu kuat Rusia.
Suriah bergabung dengan konflik Rusia pada September 2015 membantu memberikan keseimbangan kekuatan yang mendukung Presiden Bashar al Assad. "Pemerintah Ukraina praktis tidak memiliki hubungan dengan Suriah sejak 2018 ketika menolak untuk memperpanjang visa diplomat Suriah di kedutaan di Kyiv," kata diplomat itu dalam sebuah pernyataan, dikutip , "Mereka tidak dapat melakukan layanan diplomatik, dan kedutaan Suriah terpaksa menangguhkan operasinya di tengah sikap bermusuhan dari pihak berwenang Ukraina," tegasnya.
"Republik Arab Suriah memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina, sesuai dengan prinsip timbal balik," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah, Rabu (20/7/2022). Dikutip <a>Al Jazeera</a>, pada 30 Juni 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kyiv akan memutuskan hubungan setelah Suriah mengakui republik Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur. “Tidak akan ada lagi hubungan antara Ukraina dan Suriah,” kata Zelensky saat itu.
Kementerian Luar Negeri Ukraina memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah, tanpa memutuskan hubungan konsuler, sebagai tanggapan atas keputusan Damaskus untuk mengakui Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk. Kementerian Luar Negeri juga mengingatkan bahwa Ukraina menutup kedutaan di Damaskus pada 2016. Kemudian, pada 2018 memerintahkan untuk menutup kedutaan Suriah di Kiev.
Kepentingan Ukraina di Suriah dilindungi oleh kedutaan Ukraina di Lebanon. Pengumuman Rabu datang ketika Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad bertemu dengan pejabat Iran di Teheran. Kebijakan ini diambil sehari setelah pertemuan puncak antara para pemimpin Rusia, Iran dan Turki di ibukota Iran.
Moskow dan Damaskus tumbuh lebih dekat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin campur tangan dalam perang saudara Suriah untuk membantu keseimbangan kekuasaan yang mendukung Presiden Bashar al Assad. Pada gilirannya, pemerintah Assad pada 2018 memihak Rusia untuk mengakui dua republik memisahkan diri yang disponsori Rusia, Abkhazia dan Ossetia Selatan, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Georgia. Suriah juga telah mengakui kemerdekaan negara negara yang memisahkan diri di wilayah Donetsk dan Luhansk Ukraina, sekali lagi berbeda dengan komunitas internasional.
Pada bulan April, bahwa Rusia berusaha menarik pejuang Suriah ke Ukraina untuk bergabung dengan pasukannya.