Pembunuh Janda Dua Anak di Tasikmalaya Jadi Misteri, Jasadnya Belum Bisa Dibawa Pulang Keluarga

Siapa pelaku pembunuhan Juju Juariah (46), janda beranak dua yang ditemukan tewas dengan luka gorok di leher masih misterius. Ada sejumlah luka tusuk di dada serta tangan Juju saat ditemukan tak bernyawa di ruko miliknya di Kampung Godebag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (17/5/2022) pagi. "Korban mengenakan kemeja kotak kotak putih biru dongker serta celana jins biru," kata Ketua Wilayah Godebag, Odin.

Odin menuturkan, korban memang orang yang supel dalam bergaul, termasuk bergaul baik dengan tetangga. Odin mengaku mendapat laporan warga terkait kejadian itu, dan segera menuju ruko korban yang berada di pinggir jalan raya Panjalu Ciawi via Pagerageung. "Tubuh korban berada di musala yang sempit di dalam ruko. Pakaiannya rapi, memakai baju kotak kotak serta celana jins yang relatif masih baru. Cuma bajunya tersingkap," ujar Odin.

Saat itu Odin melihat kondisi korban sudah tak bergerak lagi, dengan luka gorok di leher, beberapa tusukan di dada serta tangan. "Kami segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Pagerageung," ujar Odin. Jasad korban pertama kali ditemukan Galih (16), keponakan korban.

Saat itu Galih hendak salat subuh dan berupaya membangunkan korban yang saat itu wajahnya tertutupi bantal dengan posisi tubuh terlentang. Namun korban tak bangun. Tanpa curiga Galih pergi dulu untuk menunaikan salat subuh. Ia kemudian kembali membangunkan korban.Galih terkejut melihat kedua kaki korban terikat lakban.

Ia kemudian mengangkat bantal yang menutupi wajah bibinya itu. Galih pun syok melihat pemandangan mengenaskan. Leher korban terdapatlukagorokserta sejumlah luka tusuk di dada dan tangan. Ia pun segera memberi tahu Nining, perempuan yang biasa bantu bantu di toko, dan melaporkan kejadian itu ke warga.

Jasad Juju yang ditemukan meninggal dunia dengan luka leher, dada, dan tangan, masih berada di kamar mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya. "Masih tersimpan dalam kantong jenazah. Belum diperiksa, masih menunggu aparat kepolisian," kata Dona, seorang petugaskamarmayat, Selasa (17/5/2022) sore. Jasad Juju ditemukan terlentang di musala ruko miliknya di Kampung Godebag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa pagi.

Saat ditemukan oleh keponakannya, kondisi tubuh korban mengenaskan. Ada luka sayatan di leher, juga sejumlah luka tusuk di dada dan tangan. "Hingga sore ini kami belum bisa membuka kantong jenazah karena kewenangannya ada di kepolisian," kata Dona.

Pihak keluarga pun belum bisa membawa pulang jasad korban karena belum diperiksa sama sekali. Jajaran Polsek Pagerageung, Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, serta Tim Inafis Polda Jabar, masih melakukan identifikasi di lokasi kejadian. "Jadi hingga kini kami masih belum tahu apakah jasad cukup divisum atau diautopsi. Semuanya kewenangan polisi," ujar Dona.

Untuk pengamanan, pintu masuk ke ruang tempat menyimpan jenazah dikunci. "Sejak siang tadi banyak warga yang datang ingin melihat jasad korban. Makanya kami kunci pintunya sambil menunggu kedatangan polisi," kata Dona. Kapolsek Pagerageung, AKP Erustiana, mengungkapkan, pihaknya yang mendapat laporan warga segera menuju lokasi bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.

"Ada luka gorokan di leher, tusukan di dada serta tangan, sehingga dugaan sementara merupakan korban pembunuhan," kata Kapolsek. Saat ditemukan, tubuh sang janda ditemukan tergeletak di musola yang ada di dalam ruko. Posisinya terlentang dan bersimbah darah. "Rumah korban memang berbentuk ruko. Terletak di tepi jalan raya Panjalu Ciawi via Pagerageung," ujar Kapolsek.

Saat ini, polisi masih mengumpulkan data dan keterangan dari sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian. "Mengenai siapa pelaku dan motifnya masih dalam penyelidikan. Kami masih mengumpulan keterangan dan bukti bukti di lokasi," ujar Erustiana. Setelah menjalani identifikasi, jasad korban kemudian dibawa ke RSU dr Soekardjo untuk divisum.

Jasad janda Juju Juariah (46) diduga korban perampasan nyawa pertama kali ditemukan oleh keponakannya bernama Galih (16). Galih yang tidur di lantai 2 bangun untuk melaksanakan salat subuh sekitar pukul 05.00. Ia kemudian turun ke lantai 1 sekaligus toko untuk membangunkan korban yang biasa tidur di musala toko. Namun saat itu korban tak bangun.

Tanpa curiga Galih melaksanakan salat subuh terlebih dahulu dan kemudian kembali membangunkan korban. "Namun korban curiga melihat kondisi tubuh korban tak bergerak. Saat membuka bantal saksi terkejut korban bersimbah darah di leher," kata Kapolsek Pagerageung, AKP Erustiana. Ketua Wilayah Godebag, Oding, menambahkan, saksi Galih bahkan melihat kedua kaki korban terikat lakban hitam.

"Saksi kemudian memberi tahu orang lain, termasuk saksi Nining yang biasa bantu bantu di toko milik korban," ujar Odin. Warga yang mendapat laporan segera menuju lokasi. "Kami dapati korban sudah meninggal dunia dengan luka di leher, dada dan tangan," ujar Odin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Syarat Parpol Peserta Pemilu 2024 Sama Seperti tahun 2019, Cuma Beda di Tahap Verifikasi
Next post Jadwal Siaran Langsung Bola Malam Ini: Hari Penghakiman Liverpool, Man City, AC Milan, & Inter Milan