Sambut Ramadan, Binda Aceh Akselerasi Vaksinasi Covid-19 di Lima WIlayah

Memasuki Ramadan, masyarakat Aceh mempunyai kebiasaan memasak daging kambing atau sapi dan menikmatinya bersama keluarga, tetangga, atau sesama jamaah masjid atau meunasah. Kebiasaan yang sudah menjadi tradisi tersebut dinamai dengan Meugang atau Makmeugang. Menurut Kepala Binda Aceh Andi Roediprijatna W, tradisi meugang patut dilestarikan karena merupakan perwujudan nilai nilai luhur yang dipegang masyarakat seperti gotong royong, kebersamaan, syukur dan berbagi, hingga mempererat hubungan sosial.

Menurut Kabinda Aceh, satu cara melestarikan tradisi tersebut dengan memastikan masyarakat yang hadir dalam acara meugang memiliki kekebalan tubuh yang baik dan menjaga protokol kesehatan sehingga terhindar dari bahaya penyebaran virus corona atau Covid 19 "Di masa pandemi, kita harus asumsikan virus corona ada di mana mana. Terlebih di keramaian. Karena itu, setiap orang harus memiliki kekebalan tubuh yang memadai karena sudah divaksin dosis primer atau dosis booster, serta memiliki pelindung tambahan berupa prosedur kesehatan yang baik berupa masker, cuci tangan, hingga pengaturan jarak interaksi," kata Kabinda Andi Roediprijatna dalam keterangan yang diterima, Minggu (3/4/2022). Karena hal inilah, kata Kabinda, pihaknya akan terus melakukan percepatan vaksinasi di seluruh lapisan masyarakat dan wilayah di Aceh, termasuk selama Ramadan ini.

Sehari jelang puasa, misalnya, Binda Aceh masih sempat menggelar vaksinasi massal secara serentak di 5 kabupaten kota dengan sasaran anak anak hingga lansia, baik untuk dosis primer maupun booster. "Percepatan vaksinasi harus terus berjalan, imunitas masyarakat harus terus ditingkatkan. Apalagi memasuki bulan puasa interaksi sosial akan semakin meningkat; masyarakat sangat aktif mengikuti acara meugang, buka bersama, Tarawih berjamaah, dan nanti jelang Lebaran sebagian masyarakat akan pulang kampung. Semua harus kita kawal dengan percepatan vaksinasi," kata Andi Roediprijatna. Andi merinci, Binda Aceh menggelar vaksinasi massal di 5 titik yang tersebar di 5 kabupaten kota yaitu, Kota Banda Aceh, kabupaten Aceh Barat, Kota Langsa, Kota Subulussalam dan kota Lhokseumawe.

“Harapan kami, dengan percepatan vaksinasi yang terus kita laksanakan, dalam setiap hari jumlah masyarakat yang tervaksin terus bertambah, kualitas kekebalan komunal masyarakat semakin membaik,” kata Andi. Untuk diketahui, Jejak tradisi meugang di Aceh dimulai sejak tahun 1907, saat Sultan Iskandar Muda memimpin Kerajaan Aceh Darussalam. Meugang adalah tradisi memasak daging sehari sebelum Ramadhan, sebelum Idul Fitri, dan sebelum Idul Adha. Praktis, tradisi ini dilakukan tiga kali dalam setahun oleh masyarakat Aceh.

Tradisi warisan Sultan Iskandar Muda itu masih bertahan hingga generasi milenial saat ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahkan telah memasukan meugang menjadi warisan budaya tak benda sejak tahun 2016.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Jamaah Naqsyabandiyah di Kota Padang Sumatera Barat Mulai Puasa Hari Ini
Next post Ragam Inovasi Wuling di IIMS Hybrid 2022: Dari Teknologi WISE Sampai Platform GSEV